Sabtu, 04 Agustus 2012

Besok Panwaslu Panggil Rhoma Irama dan Jimly Asshiddiqie

JAKARTA - Untuk melengkapi pemeriksaan laporan penggunaan SARA (Suku Agama Ras Antargolongan), Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta akan memanggil terlapor, Rhoma Irama, Jumat besok (3/8/2012).

Saksi Pelapor Rhoma Irama Belum Mau Bersaksi

Menurut Ramdansyah, ketua Panwaslu DKI, pihaknya perlu memeriksa Rhoma Irama untuk memintai keterangan terkait pernyataannya yang membolehkan kampanye SARA.
"Apakah pemuka agama (Rhoma Irama) itu termasuk timses paslon tertentu? Yang kami ketahui dia (pernah) ikut dalam kegiatan yang diakomodir sama paslon (pasangan calon)," ujar Ramdansyah, Ketua Panwaslu DKI, di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (2/8/2012).
Pasalnya, jika Rhoma adalah bagian dari tim kampanye salah satu pasangan calon, penyanyi berjuluk Raja Dang dut itu bisa bisa didenda dan dibui karena melanggar pasal 78 huruf (I) UU No. 32 Tahun 2004 tentang penggunaan tempat ibadah dalam berkampanye dan pasal 116 ayat 1 yaitu ancaman kampanye di luar jadwal yang ditentukan, pasal 18 huruf (b) yang melarang menghasut atau menghina seseorang karena unsur SARA.

"Akan kita panggil dari pukul 10.00 WIB dan 13.30 WIB," tambahnya.
Dalam tayangan video yang berhasil didapatkan Panwaslu, Rhoma Irama berceramah sembari menyisipkan ajakan untuk memilih pemimpin yang seagama dan mendiskreditkan pasangan calon yang lain dengan menyinggung SARA pasangan tersebut.
Siangnya, Panwaslu akan memeriksa Jimly Asshiddiqie anggota Dewan Kehormatan Pemilu (DKPP). Panwaslu perlu memanggil bekas Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu karena dalam video berdurasi tujuh menit yang dikantongi Panwaslu, Rhoma mengutip pernyataan Jimly yang mengatakan SARA dibolehkan.

Panwaslu hari ini selesai Gamkudu (penegakan hukum terpadu) dengan Polda Metro Jaya dan Kejaksaan Tinggi untuk memeriksa tayangan video tersebut.
Selebihnya, Panwaslu juga akan meminta klarifikasi dan konsultasi dengan KPID (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah) Jakarta terkait hal yang sama.

Hantu Jenis Baru

JAKARTA - Tim sukses Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebut banyak "hantu" dalam Pilkada DKI Jakarta. Hantu itulah yang bisa mengurangi atau menambah suara dalam Pilkada.
Kubu Jokowi-Ahok: Banyak 'Hantu' di Pilkada DKI"Kalau yang kemarin kan ada hantu yakni nama ganda dan kartu pemilih ganda," kata tim sukses Jokowi-Ahok, Deni Iskandar di Galeri TIM, Cikini, Jakarta, Minggu (29/7/2012).
Deni mengatakan pihaknya mengkhawatirkan hantu jenis baru yakni PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang memiliki rumah dinas di Jakarta. Padahal, PNS tersebut penduduk diluar Jakarta.
"Walaupun enggak banyak amat, padahal aturannya 6 bulan tinggal baru bisa jadi pemilih," ujarnya.
Hantu jenis ini, kata Deni, memiliki jabatan rendah dan bisa diatur oleh atasannya. Namun, kini mereka bereaksi negatif kepada atasannya.
"Kita tunggu di Bulan Agustus setelah Ramadan, birokrat itu mau membuka hatinya datang ke tim Jakarta Baru," kata Deni.
Deni mengungkapkan jenis lainnya adalah hantu perbatasan, dimana terdapat warga diluar Jakarta. Namun, karena rumahnya berbatasan dengan ibukota maka terdapat perubahan dalam identitas warga tersebut.
"Nanti RW-nya berubah, ada penggemukan RT, ada penambahan TPS, akhirnya ada hantu baru. Kami akan jaga betul daerah perbatasan dengan satgas anti hantu pemilu," kata Deni.
Namun, Deni menceritakan adapula diluar jenis hantu yang masih berharap untuk memilih. Mereka adalah 8000 orang yang kehilangan hak pilihnya di putaran pertama sehingga mengadu ke posko Jokowi-Ahok.
"Mereka inilah yang dihantukan," pungkasnya.

Kamis, 02 Agustus 2012

Waspadai Tindak Kejahatan Selama Bulan Puasa




Bandung - Selama bulan Ramadan biasanya ada sejumlah tindak kejahatan yang meningkat di tengah masyarakat. Warga pun diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan agar tak menjadi korban kejahatan.


Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Abdul Rakhman Baso menyebut, tindak kejahatan yang meningkat pada bulan puasa seperti pencopetan, pencurian, dan penipuan.


"Yang meningkat diantaranya pencopetan. Karena adanya peningkatan aktivitas di pusat keramaian, tindak kejahatan ini menjadi sering terjadi," ujar Rakhman saat ditemui dalam acara Silaturahmi Ulama Bandung dan Pencanangan Gerakan Koperasi Syariah Berbasis Masjid di Auditorium Gedung Adda'wah Bandung, Jalan Batik Halus, Bandung, Minggu (22/7/2012).


Selain itu, pencurian rumah kosong juga meningkat seiring dengan adanya aktivitas tarawih di malam hari. "Kalau bulan puasa itu banyak rumah yang ditinggal penghuni untuk tarawih. Itu juga sering dijadikan sasaran pencurian," katanya.


Untuk jenis penipuan, biasanya banyak ditemukan arisan-arisan lebaran yang menjanjikan keuntungan berlipat. "Jangan mudah percaya dengan hal-hal yang sifatnya untung dengan cepat, itu malah bisa mengakibatkan kerugian," tutur Rakhman.


Ia pun mengimbau warga untuk lebih mawas diri dan berhati-hati selama bulan puasa.