Minggu, 05 Agustus 2012

Momo Garap Proyek Rahasia Bareng Ariel


Momo Geisha
JAKARTA,  — Ada kabar baru tentang vokalis Ariel "Peterpan". Ternyata saat ini Ariel tengah menjalin kerja sama menyelesaikan proyek bareng band Geisha. 
Namun sayangnya, Momo, sang vokalis Geisha, masih merahasiakan proyek kerja sama tersebut. Mengingat keduanya bernaung dalam label yang sama. "Dalam hal apa ya? Kasih tahu enggak ya? Yang jelas kita satu label juga, jadi semacam featuring. Mudah-mudahan bisa mengobati kerinduan fans biar lebih wah, ada yang baru nih. Intinya kerja bareng. Tunggu saja ya," ujarnya saat ditemui di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (2/3/2012).

Apa pendapat Momo tentang pacar Luna Maya itu? Momo "Geisha" sangat senang menjadi teman Ariel "Peterpan". Baginya, Ariel sosok yang menyenangkan. "Ariel itu orangnya bagaimana ya,easy going, sangat enak banget dijadikan teman, teman sharing untuk berbagi ilmu," ujarnya.
Diakuinya, banyak hal yang diperolehnya ketika berteman dengan Ariel. Sebagai musisi, Momo merasa banyak mendapatkan ilmu dari Ariel. Wawasannya pun berkembang sehingga tidak berhenti pada titik tertentu.

Sabtu, 04 Agustus 2012

Besok Panwaslu Panggil Rhoma Irama dan Jimly Asshiddiqie

JAKARTA - Untuk melengkapi pemeriksaan laporan penggunaan SARA (Suku Agama Ras Antargolongan), Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta akan memanggil terlapor, Rhoma Irama, Jumat besok (3/8/2012).

Saksi Pelapor Rhoma Irama Belum Mau Bersaksi

Menurut Ramdansyah, ketua Panwaslu DKI, pihaknya perlu memeriksa Rhoma Irama untuk memintai keterangan terkait pernyataannya yang membolehkan kampanye SARA.
"Apakah pemuka agama (Rhoma Irama) itu termasuk timses paslon tertentu? Yang kami ketahui dia (pernah) ikut dalam kegiatan yang diakomodir sama paslon (pasangan calon)," ujar Ramdansyah, Ketua Panwaslu DKI, di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (2/8/2012).
Pasalnya, jika Rhoma adalah bagian dari tim kampanye salah satu pasangan calon, penyanyi berjuluk Raja Dang dut itu bisa bisa didenda dan dibui karena melanggar pasal 78 huruf (I) UU No. 32 Tahun 2004 tentang penggunaan tempat ibadah dalam berkampanye dan pasal 116 ayat 1 yaitu ancaman kampanye di luar jadwal yang ditentukan, pasal 18 huruf (b) yang melarang menghasut atau menghina seseorang karena unsur SARA.

"Akan kita panggil dari pukul 10.00 WIB dan 13.30 WIB," tambahnya.
Dalam tayangan video yang berhasil didapatkan Panwaslu, Rhoma Irama berceramah sembari menyisipkan ajakan untuk memilih pemimpin yang seagama dan mendiskreditkan pasangan calon yang lain dengan menyinggung SARA pasangan tersebut.
Siangnya, Panwaslu akan memeriksa Jimly Asshiddiqie anggota Dewan Kehormatan Pemilu (DKPP). Panwaslu perlu memanggil bekas Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu karena dalam video berdurasi tujuh menit yang dikantongi Panwaslu, Rhoma mengutip pernyataan Jimly yang mengatakan SARA dibolehkan.

Panwaslu hari ini selesai Gamkudu (penegakan hukum terpadu) dengan Polda Metro Jaya dan Kejaksaan Tinggi untuk memeriksa tayangan video tersebut.
Selebihnya, Panwaslu juga akan meminta klarifikasi dan konsultasi dengan KPID (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah) Jakarta terkait hal yang sama.

Hantu Jenis Baru

JAKARTA - Tim sukses Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebut banyak "hantu" dalam Pilkada DKI Jakarta. Hantu itulah yang bisa mengurangi atau menambah suara dalam Pilkada.
Kubu Jokowi-Ahok: Banyak 'Hantu' di Pilkada DKI"Kalau yang kemarin kan ada hantu yakni nama ganda dan kartu pemilih ganda," kata tim sukses Jokowi-Ahok, Deni Iskandar di Galeri TIM, Cikini, Jakarta, Minggu (29/7/2012).
Deni mengatakan pihaknya mengkhawatirkan hantu jenis baru yakni PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang memiliki rumah dinas di Jakarta. Padahal, PNS tersebut penduduk diluar Jakarta.
"Walaupun enggak banyak amat, padahal aturannya 6 bulan tinggal baru bisa jadi pemilih," ujarnya.
Hantu jenis ini, kata Deni, memiliki jabatan rendah dan bisa diatur oleh atasannya. Namun, kini mereka bereaksi negatif kepada atasannya.
"Kita tunggu di Bulan Agustus setelah Ramadan, birokrat itu mau membuka hatinya datang ke tim Jakarta Baru," kata Deni.
Deni mengungkapkan jenis lainnya adalah hantu perbatasan, dimana terdapat warga diluar Jakarta. Namun, karena rumahnya berbatasan dengan ibukota maka terdapat perubahan dalam identitas warga tersebut.
"Nanti RW-nya berubah, ada penggemukan RT, ada penambahan TPS, akhirnya ada hantu baru. Kami akan jaga betul daerah perbatasan dengan satgas anti hantu pemilu," kata Deni.
Namun, Deni menceritakan adapula diluar jenis hantu yang masih berharap untuk memilih. Mereka adalah 8000 orang yang kehilangan hak pilihnya di putaran pertama sehingga mengadu ke posko Jokowi-Ahok.
"Mereka inilah yang dihantukan," pungkasnya.

Kamis, 02 Agustus 2012

Waspadai Tindak Kejahatan Selama Bulan Puasa




Bandung - Selama bulan Ramadan biasanya ada sejumlah tindak kejahatan yang meningkat di tengah masyarakat. Warga pun diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan agar tak menjadi korban kejahatan.


Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Abdul Rakhman Baso menyebut, tindak kejahatan yang meningkat pada bulan puasa seperti pencopetan, pencurian, dan penipuan.


"Yang meningkat diantaranya pencopetan. Karena adanya peningkatan aktivitas di pusat keramaian, tindak kejahatan ini menjadi sering terjadi," ujar Rakhman saat ditemui dalam acara Silaturahmi Ulama Bandung dan Pencanangan Gerakan Koperasi Syariah Berbasis Masjid di Auditorium Gedung Adda'wah Bandung, Jalan Batik Halus, Bandung, Minggu (22/7/2012).


Selain itu, pencurian rumah kosong juga meningkat seiring dengan adanya aktivitas tarawih di malam hari. "Kalau bulan puasa itu banyak rumah yang ditinggal penghuni untuk tarawih. Itu juga sering dijadikan sasaran pencurian," katanya.


Untuk jenis penipuan, biasanya banyak ditemukan arisan-arisan lebaran yang menjanjikan keuntungan berlipat. "Jangan mudah percaya dengan hal-hal yang sifatnya untung dengan cepat, itu malah bisa mengakibatkan kerugian," tutur Rakhman.


Ia pun mengimbau warga untuk lebih mawas diri dan berhati-hati selama bulan puasa.

Rabu, 25 Juli 2012

Banjir Juga Dipicu Pembalakan Liar di Padang


 
PADANG, KOMPAS.com - Walikota Padang, Fauzi Bahar, memperkirakan bencana banjir yang melanda lima kecamatan di Kota Padang, Sumatra Barat pada Selasa (24/7/2012) malam akibat aksi illegal logging atau pembalakan liar.

"Penyebab bencana ini kuat dugaan akibat adanya aktifitas penebangan liar terutama di perbukitan sekitar lokasi kejadian banjir," kata Fauzi Bahar di Padang, Rabu.
Menurutnya, saat kejadian banjir bandang tersebut tampak ada beberapa pohon besar serta bekas pohon ditebang yang dihanyutkan air. "Inilah akibatnya hutan ditebang secara liar, banjir bandang melanda Kota Padang," katanya.

Diduga perambahan hutan di Kota Padang, tambah Fauzi Bahar, dilakukan oknum untuk mencari keuntungan tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan.
Karena itu, bila warga ada yang menemukan atau melihat pelaku menebang hutan tanpa izin agar segera melaporkan ke pihak kepolisian.
"Pemerintah Kota Padang tidak memberikan izin kepada pengusaha yang melakukan penebangan di kawasan hutan lindung." kata Fuazi Bahar.
Dia mengaku sangat miris melihat kondisi hutan, di mana lebih kurang 20 persen luas hutan di daerah Kota Padang telah mengalami kerusakan, terutama akibat maraknya pembalakan liar.
"Dari jumlah total lahan hutan mencapai 12.000 hektare, 20 persen luas hutan di daerah itu telah mengalami kerusakan, terutama akibat maraknya pembalakan liar," katanya.
Menurutnya, kondisi hutan yang terparah akibat pembalakan liar berada di enam kecamatan yang ada di Kota Padang. Enam kecamatan itu yakni Pauh, Koto Tangah, Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung, serta Bungus Teluk Kabung (Bungtekab).

Untuk mencegah terjadi pembalakan liar, Pemkot akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Di samping juga membentuk tim pengawas pembalakan liar untuk mencegah kerusakan hutan di daerah itu.
"Pembentukan tim pengawas pembalakan liar menjadi salah satu langkah tepat yang diambil Pemkot Padang dalam menjaga kelestarian hutan karena hutan merupakan paru-paru dunia," kata Fauzi Bahar.
Bencana banjir bandang menerjang Kota Padang pada Selasa malam setelah hujan deras sejak sore. Puncaknya, sekitar pukul 18.30 WIB, air mulai meluap di hulu sungai Lubuk Kilangan Kecamatan Lubuk Kilangan dan Hulu Sungai Batang Kuranji Kecamatan Kuranji.
 
Sumber :
ANT
Editor :
Tri Wahono

PAJAK DAN HIKMAH PUASA

  Fuad Rahmany

Bulan Ramadhan telah tiba, dan saatnya bagi kaum muslim untuk menjalankan kewajiban ibadah puasa. Banyak sekali hikmah yang dapat diambil dari ibadah puasa. Salah satu hikmah puasa adalah membangun kepedulian sosial dan empati terhadap sesama. Dengan puasa, seseorang diajak merasakan kelaparan, kesusahan dan penderitaan kelompok fakir miskin di sekitarnya. Selanjutnya diharapkan timbul solidaritas sosial memikirkan nasib dan membantu meringankan penderitaan mereka. 
 
Puasa pada bulan Ramadhan juga mengajak kaum muslim untuk mengembangkan empati terhadap mereka yang kurang beruntung secara ekonomi. Dengan puasa kita dapat merasakan beban yang yang dirasakan mereka yang tidak mampu. Oleh karena itu di bulan Ramadhan, umat islam diwajibkan membayarkan zakat fitrah dan zakat mal. Jadi dengan kata lain semangat puasa adalah mendorong adanya pemerataan kesejahteraan.
 
Keselarasan Pajak dalam Kewajiban untuk Beramal
Agama mengajarkan kepada manusia untuk tolong-menolong dalam kebaikan dan taqwa. Menyisihkan sebagian harta yang kita miliki untuk kemudian diberikan kepada mereka yang miskin atau yang membutuhkan adalah salah satu bentuknya. Ajaran agama membedakan dalam beberapa tingkatan ibadah dari yang wajib hingga ke sunah (tidak wajib),  namun semua memiliki tujuan yang sama yaitu untuk pemerataan kesejahteraan.
 
Pajak juga mendukung pemerataan kesejahteraan di masyarakat. KH Masdar Farid Mas’udi menyatakan bahwa pajak merupakan bentuk aktualisasi strategis dari sedekah alias kesetiakawanan sejati bagi sesama, terutama yang lemah, apa pun agama/keyakinan dan warna kulitnya. Dalam pandangan KH Masdar Farid Mas’udi pajak harus dibayar karena pajak merupakan ibadah kepada Allah demi kemaslahatan bersama. Di sisi lain negara sebagai pemungut dan pengelola pajak harus dievaluasi bukan lagi sebagai pemilik uang pajak, melainkan hanya sebagai ”amil” yang harus mempertanggungjawabkan setiap rupiah dari pajak yang dipungut kepada Allah di akhirat nanti dan kepada segenap rakyatnya di dunia ini.
 
Saat ini sistem perpajakan Indonesia juga dirancang untuk dapat mewujudkan pemerataan kesejahteraan dan mewujudkan keadilan sosial. Salah satu desain dari rancangan tersebut adalah dengan menerapkan tarif pajak progresif atas penghasilan orang pribadi. Dengan tarif tersebut maka tarif pajak akan meningkat seiring dengan meningkatnya penghasilan Wajib Pajak. Prinsip yang mendasari pajak progresif adalah bahwa mereka yang memiliki penghasilan lebih besar harus menanggung beban yang lebih besar dari total penerimaan pajak negara. Pengenaan tarif pajak progresif ini sekaligus merupakan wujud dari teori daya pikul, yakni pajak dibebankan kepada masyarakat sesuai dengan kemampuan ekonominya. Kemudian uang pajak yang dikumpulkan, disalurkan dalam bentuk program-program pengentasan kemiskinan, seperti Jamkesmas dan bantuan sosial.
 
Posisi  Zakat dalam Sistem Perpajakan
Zakat merupakan bentuk sumbangan wajib yang harus dibayarkan oleh kaum muslim. Zakat atas penghasilan (zakat mal) telah mendapat tempat dalam sistem perpajakan Indonesia yaitu pembayaran zakat atas penghasilan dapat dikurangkan dari penghasilan bruto dalam rangka penghitungan pajak. Pemerintah pada tahun 2010 telah menerbitkan peraturan yang mengatur zakat dan sumbangan wajib keagamaan lainnya dapat dikurangkan dari penghasilan bruto.
 
Pembayar zakat baik Wajib Pajak orang pribadi maupun Wajib  Pajak  badan  dalam negeri yang  dimiliki oleh pemeluk agama Islam dapat mengurangkan zakat dari penghasilan bruto apabila pembayaran zakatnya dibayarkan kepada badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang  dibentuk  atau disahkan oleh Pemerintah. Yang dimaksud dengan Badan amil zakat atau lembaga amil zakat disini adalah badan atau lembaga yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang yang mengatur tentang pengelolaan zakat. Zakat yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto tidak hanya yang dibayarkan oleh Wajib Pajak tetapi juga zakat yang dibayarkan istri dan anaknya yang belum dewasa. Tentu saja untuk dapat dikurangkan, zakat atas penghasilan tersebut harus disertai dengan bukti-bukti yang sah.
 
Jadi bisa dikatakan bahwa sistem perpajakan Indonesia saat ini telah mewadahi zakat maupun tujuan mulia dari zakat itu sendiri yaitu mewujudkan keadilan sosial. Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1433 H. 

Minggu, 22 Juli 2012

Pemerintah diminta atasi kenaikan harga bahan pokok




Warta Info Jakarta
- Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Herman Khaeron, meminta pemerintah turun tangan mengatasi kenaikan harga bahan pokok menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri.

"Ini adalah lampu kuning bahwa pemerintah harus turun tangan menangani stabilisasi harga-harga, karena Indonesia bukan negara liberalis kapitalis, tetapi ekonomi Indonesia di dasarkan pada ekonomi Pancasila, dimana negara memiliki kewajiban untuk menjamin stabilisasi harga-harga, utamanya harga sembako," kata Herman di Jakarta, Minggu.

Kenaikan harga tersebut, tak lepas dari peran Bulog dan perlu juga keputusan politik antara pemerintah dan DPR RI untuk mengembalikan fungsi Bulog.

"Saatnya ada keputusan politik antara pemerintah dan DPR RI untuk mengembalikan fungsi Bulog sebagai institusi negara yang ditugasi penuh dalam upaya penanganan ketahanan pangan, khususnya cadangan sembako berikut stabilisasi harganya," tambahnya.

Pasca Indonesia dibelenggu IMF, fungsi Bulog hanya ditugasi sebatas mengamankan cadangan beras, namun setelah kita lepas dari IMF, demi kemaslahatan dan kepentingan rakyat, tentunya fungsi Bulog harus dikembalikan pada tujuan awal Bulog didirikan, kata dia.

"Cadangan pangan yang cukup dan dikuasai oleh negara sudah pasti akan mengerem permainan para spekulan, dan harapan rakyat akan ketersediaan pangan dengan harga yang stabil bisa diwujudkan. Semua ini sangat terkait dengan isi RUU Pangan yang dalam waktu dekat akan diselesaikan DPR dan Pemerintah," kata politisi Demokrat itu.

Kenaikan harga-harga menjelang puasa dan Idul Fitri, kata Herman, merupakan hal yang biasa dan bisa jadi kenaikan tersebut bukan karena prinsif ekonomi pasokan dan permintaan, tetapi mungkin terjadi juga dikarenakan permainan para spekulan.

"Indikasinya mudah saja, silahkan tanya pedagang eceran di pasar-pasar. Kalau mereka mengeluh dengan kenaikan harga-harga, berarti spekulan bermain, tetapi kalau kenaikan tersebut hanya membuat konsumen yang merasakannya, berarti yang terjadi adalah pesta tahunan para pedagang eceran," kata Herman.
(Zul)

Editor: Ella Syafputri

(ANTARA News)

COPYRIGHT © 2012


Menteri BUMN pimpin "Seribu Kali Khataman Qur'an"




Warta Info Wonosobo - Menteri BUMN Dahlan Iskan dijadwalkan memimpin "Seribu Kali Khataman Al Quran" di Alun-Alun Kota Wonosobo, Jateng, Senin (23/7), yang dihadiri sekitar 30 ribu umat muslim di kota itu.

Bupati Wonosobo Abdul Kholiq Arif didampingi Kabag Humas setempat Agus Wibowo di Wonosobo, Minggu, mengatakan, Menteri BUMN bakal didampingi pedakwah Habib Syekh bin Andul Qodir Assegaf.

Ia menjelaskan, sebenarnya acara itu dalam rangka Hari Jadi Ke-187 Kabupaten Wonosobo, tetapi masyarakat sedang mengingatkan elit bangsa ini agar tidak semakin jauh meninggalkan akhlaq berpolitik dalam mengatur negara.

"Semua untuk kepentingan Indonesia dan kemakmuran rakyatnya. Bukan untuk kemakmuran elite dan partai-partai," katanya.

Pada persiapan menyambut "Seribu Kali Khataman Al Quran" itu, panitia juga memasang patung burung garuda dalam ukuran raksasa, dan di kanan-kiri terpasang bendera Merah Putih maupun lambang daerah provinsi, kabupaten dan kota se-Indonesia sebagai pesan persatuan dan kesatuan.

"Kami juga berharap tidak ada model-model sparatisme di seluruh Tanah Air," kata Kholiq Arif.

Kabag Humas Pemkab Wonosobo Agus Wibowo mengatakan, "Seribu Kali Khataman Al Quran" kali ini berlangsung dua jam dimulai pukul 15.00 WIB dan sebelum buka puasa sudah selesai dibacakan doa khataman.

Pesertanya, kata dia , ormas Islam (NU, Muhammadiyah, Rifaiyah, dan LDII) dan juga masyarakat berasal dari desa atau kelurahan yang jumlahnya mencapai 16 ribu orang, ditambah siswa sekolah yang jumlahnya 6.000 orang.

"Saya berharap Pak Dahlan yang membaca doa khatamannya supaya masyarakat bisa mengambil contoh baik. Maksud kami masyarakat Wonosobo nitip doa ke Pak Dahlan bisa disampaikan ke seluruh penjuru Tanah Air juga kepada Bapak Presiden dan elit-elit di negeri ini," katanya.

Habis Syekh dan Dahlan Iskan dijadwalkan juga bakal berbuka puasa di alun-alun setempat bersama dengan semua undangan dan masyarakat, kemudian dilanjutkan dengan shalat magrib dan, isya, dan tarawih, serta shalawat bersama.

"Tarawih dan shalawat untuk kebaikan dan kekompakan Indonesia," katanya.

(T.H015/M029)

Editor: Ruslan Burhani

ANTARA News



Sabtu, 21 Juli 2012

Karya Sastra Indonesia Saatnya Mendunia



IMAGES by KRISTIANTO PURNOMO KOMPAS
Petugas membawa arsip-arsip di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin di Jakarta, Senin (21/3/2011).

WARTA INFO JAKARTA - Para seniman hari Sabtu (21/7/2012) malam mendeklarasikan "Sastra untuk Indonesia Lebih Baik" yakni kegiatan sastra untuk memajukan, mencerdaskan dan mengharumkan citra Indonesia di mancanagara.

Deklarasi digelar di Kantor Perhimpunan Penulis Tionghoa Indonesia (Yin Hua Zuo Xie), Jakarta Barat dengan juru bicara Leonowens SP, sastrawan dunia yang dikenal dengan karyanya "Mahaphrana"

Ketua Yin Hua Zou Xie, Jeanne Laksana menyatakan, karya sastra Indonesia sudah saatnya mendunia dengan keciriannya. Untuk itu, tengah dirintis pula penerjemaahan karya sastra Indonesia kedalam bahasa Mandarin. Bersamaan dengan itu, digelar apresiasi karya sastra untuk buku "KADO", "Aura" dan "Kalau kau Rindu Aku" masing-masing karya Soesi Sastro dan Dharmadi.

"Karya sastra yang berhasil adalah karya yang mampu membawa nilai-nilai universalitas," ungkap Leonowens yang malam itu juga bertindak sebagai salah satu pembahas. Eksistensi secara teoritis, karya mereka, dipandang Leonowens berhasil menggabungkan beberapa tipografi dari teknik penulisan puisi. Puisi karya mereka adalah karya puisi untuk nilai-nilai dan bukan terbatas pada puisi untuk puisi saja.

Kelebihan lain karya Soesi Sastro adalah cenderung pendek atau minimalis, dan mempunyai patahan-patahan lafalan yang tidak jamak, contoh "Paris, Eiffel Tanpa Aku." Karya yang ditampilkannya dibuat alur demi alur tentang perjalanan kehidupan yang dilalui sehingga pembacanya menjadi semakin bisa memaknai puisi yang ditulis.

Di sini semakin nampak sebuah alur puisi yang mempunyai nilai keindahan. Mungkin juga karena perempuan ini dipengaruhi oleh aktivitasnya sebagai penggiat lingkungan hidup, sehingga proses pemaknaan yang ditulis lebih komprehensif.

Karya kontemporer

Pembahas lainnya Ari MP Tamba, karya kedua penulis tersebut memiliki kontemplasi yang kuat dalam stilistika sastra. Kekuatan pada rima, metafora, dan prologis puisi menjadi kekuatan dari karya Dharmadi dan Soesi Sastro, sehingga karya kedua orang ini layak dikatakan sebagai karya kontemporer yang baik.

Zhou Fuyuan, sastrawan Tionghoa membandingkan karya puisi sastra Indonesia dengan sastra Tionghoa, dua-duanya merenungkan tentang alam dan kehidupan manusia yang kuat. Katanya, puisi mereka dapat diterima dalam interpretasi sastra Tionghoa, tetapi cara memaknainya saja yang berbeda. Ini karena perbedaan latar belakang budaya kedua penulis tersebut dengan budaya Tionghoa.

Hadir pada acara tersebut, Free Hearty Doktor ahli sastra Timur Tengah, Nani Tanjung, seniman teater, Endang Werdiningsih, pimpinan majalah Kartini, Sutarno Sk sutradara, dan berbagai kalangan penulis di Indonesia. "Kegiatan ini akan terus dilaksanakan secara rutin untuk mengapresiasi karya-karya sastra Indonesia," tambah Jeanne.

Editor :
Rusdi Amral
KOMPAS

NU Jatim Terjunkan 12 Tim Pantau Hilal


WARTA INFO SURABAYA - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menerjunkan 12 Tim untuk melakukan rukyatul hilal untuk menentukan awal Ramadan.

”Rukyat akan kami gelar besok. Ada 12 Tim yang kami terjunkan di beberapa lokasi,” kata Wakil Ketua PWNU Saleh Hayat kepada Okezone-warta info, Rabu (18/7/2012).

Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur itu 12 lokasi yang menjadi titik rukyat, di antaranya Pantai Tanjung Kodok, Lamongang; Pantai Ngliyep, Malang Selatan; Pantai Gili Ketapang, Banyuwangi; Pantai Ngamplung, Jember; Pantai Kenjeran; Pantai Serang, Blitar; serta Bukti Condro Dipo, Gresik.

Ada dua tim yang dibekali teropong, yakni di Pantai Serang dan Bukit Condro Dipo. Selebihnya, menggunakan pengamatan dengan mata telanjang.

Menurut Saleh, perkiraan awal puasa diprediksi antara 20 dan 21 Juli. Namun demikian, tetap mengacu pada hasil rukyatul hilal ini.

Saleh mengatakan, jika tim sudah melihat hilal maka akan dilakukan sumpah oleh hakim yang telah disepakati. Selanjutnya, hasil rukyatul hilal akan dibawa ke sidang Isbat Kementerian Agama.

















Jamaah Tarekat Syatariyah Pantau Hilal di Makam Ulama

Makam Syeik Burhanuddin di Ulakan (Dok: Sindo TV/Eka Guspriadi)


WARTA INFO PADANGPARIAMAN - Bila pemerintah melakukan rukyatul hilal penetapan awal Ramadan pada sore nanti, maka pengikut Tarekat Syatariah di Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, baru melakukannya pada Jumat sore besok.

Bila hilal terlihat, maka akan berpuasa Sabtu lusa, namun jika tidak terlihat, puasa baru dilaksanakan pada Minggu 22 Juli.

Jamaah Syatariyah akan memusatkan pemantauan hilal di Makam Syeik Burhanudin, di Ulakan, Padangpariaman. Pemantauan hilal dimulai Jumat siang dihadiri 50 ulama besar Syatariah se-Sumbar.

Mukhtar, ulama Tarekat Syatariyah, Kamis (19/7/2012), mengatakan tradisi ini telah ada sejak zaman Syeik Burhanuddin yang berpedoman pada bilangan takwim Qamsyiah, yakni hitungan berdasarkan tahunan. Kegiatan itu dilakukan dengan mata telanjang sesuai tradisi turun temurun.

Selain di Ulakan, jamaah Syatariah juga melakukan pemantauan hilal di beberapa lokasi di Sumbar. Meski demikian, yang dijadikan patokan, tetap pemantauan di Ulakan.

1 Ramadan Jatuh pada Sabtu 21 Juli 2012



Suryadharma Ali


WARTA INFO JAKARTA- Pemerintah memutuskan 1 Ramadan 1433 Hijriah jatuh pada Sabtu 21 Juli 2012. Hal itu diputuskan melalui sidang isbat yang digelar Kamis (19/7/2012) di kantor kementerian Agama, Lapangan Banteng, Jakarta, sejak pukul 19.00 WIB.

“Kami memutuskan dan menetapkan 1 Ramadan 1433 Hijriyah jatuh pada Sabtu 21 Juli 2012,” kata Menteri Agama Suryadharma Ali.

Sebelumnya, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Binmas), Kementerian Agama, Ahmad Jauhari, mengatakan Laporan rukyat yang masuk ke pusat berasal dari 38 lokasi. “Semuanya menyatakan tidak melihat hilal," ujar Jauhari.

Titik lokasi pemantauan Hilal itu antara lain Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara,  NTT, Bali, NTB, Sulsel, Mamuju, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, hingga Aceh. 

Sidang itsbat ini diikuti sejumlah Ormas Islam, MUI, dan Komisi VIII DPR. Namun, dalam sidang kali ini, perwakilan Muhammadiyah tidak hadir.  Untuk diketahui Muhammadiyah telah memutuskan 1 Ramadan jatuh pada Jumat 20 Juli 2012. Atas perbedaan tersebut, Menteri Agama meminta semua pihak untuk menghormati perbedaaan tersebut.

Selain Muhammadiyah, Front Pembela Islam (FPI) juga akan mengawali puasa pada Jumat 20 Juli 2012.  “Awal Ramadan adalah hari Jumat,” kata perwakilan Tim Falakiyah DPP FPI.

FPI menyatakan telah melihat hilal di lokasi pesantren Al Husainiah, Cakung .”Tim Falakiyah melihat hilal jam 17.53 WIB, lama penglihatan 4 menit, posisi hilal berada di  kiri matahari,” katanya.

Kendati berbeda dengan pemerintah, namun FPI berjanji akan tetap menghargai perbedaan dengan pemerintah. Sementara itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) menyatakan 1 Ramadan akan jatuh pada Sabtu 21 Juli 2012.

Bosscha: Hilal di Indonesia Sulit Diamati

Suasana pengamatan hilal di Observatorium Bosscha (Foto: Okezone/Iman H)




WARTA INFO BANDUNG BARAT - Hilal untuk menentukan awal Ramadan saat ini sulit diamati, termasuk di seluruh titik pengamatan di Indonesia.

Hasil pengamatan Observatorium Bosscha, Institut Teknologi Bandung (ITB), posisi hilal saat ini berada di bawah 2 derajat atau tepatnya 1 derajat 4 menit.

“Kita punya peluang sangat tipis untuk mengamati hilal hari ini. Posisi bulan di atas ufuk hanya 0,2 derajat. Ini tidak bisa diamati dengan inkam rukyat, metode untuk menentukan awal bulan,” terang peneliti astronomi, Hakim L Malasan, di Observatorium Bosscha ITB, Lembang, Kamis (19/7/2012).

Untuk diketahui, metode inkam rukyat biasa dipakai untuk menentukan awal Ramadan dan Idul Fitri, yakni posisi bulan di atas ufuk minimal 4 derajat.

“Kalau besok peluangnya besar, posisi bulan 12 derajat di atas ufuk,” sebutnya.

Hal itu disampaikan menurut simulasi berdasarkan penghitungan ilmu astronomi. Pengamatan secara langsung terhadap hilal baru dilakukan pada pukul 17.00 WIB.

“Tapi, apa pun yang terjadi, kami akan coba arahkan teropong ke posisi di mana bulan berada,” kata Hakim seraya menambahkan, dalam pengamatan ini, Bosscha menyediakan dua teropong.

Selain di Lembang, ada 18 tempat di Indonesia yang melakukan pengamatan serupa. Menurut Hakim, dari 18 tempat tersebut, tidak satu pun tempat yang memungkinkan untuk melihat hilal.

“Semua tempat di seluruh Indonesia rata-rata bulan di bawah 2 derajat," tandasnya.

Di tempat lain, seperti Palabuhanratu memang posisi bulan lebih tinggi yakni 1 derajat 40 menit. Meski begitu tetap tidak memungkinkan melihat hilal dengan baik.

Mantan Kepala Observatorium Bosscha itu menambahkan, hasil amatan Bosscha akan menjadi masukan penting dalam sidang isbat Kementerian Agama malam ini.

Ribuan Umat Islam di Yogya Gelar Salat Tarawih Perdana


Prabowo 
WARTA INFO YOGYAKARTA - Ribuan umat Islam di Yogyakarta mulai malam ini sudah melaksanakan salat tarawih berjamaah di masjid-masjid. Mayoritas jamaah merupakan warga Muhammadiyah.

Pantauan  di Masjid Gedhe Kauman, umat Islam sudah melaksanakan salat tarawih berjama'ah. Salat tarawih dilaksanakan sebanyak 11 raka'at.

Takmir Masjid Kauman, H. Budi Setiawan sudah memberikan ceramah pada ratusan jama'ah. Budi juga sekaligus sebagai imam dalam salat tarawih berjama'ah ini.

"Perbedaan bukan menjadikan kita saling berselisih satu sama lain. Salat yang kita laksanakan empat rokaat dua kali ditutup dengan witir tiga rokaat," jelasnya, Kamis (19/7/2012) malam.

Usai memberikan ceramah, jamaah di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta melaksanakan salat tarawih secara berjamaah.

Jumat, 20 Juli 2012

Lokasi Rawan Kejahatan di Jakarta Saat Bulan Ramadan

Ilustrasi
ilustrasi


WARTA INFO JAKARTA - Menjelang bulan suci Ramadan, Kepolisian Daerah Metro Jaya telah mencatat beberapa wilayah di DKI Jakarta dan sekitarnya  rawan akan kriminalitas yang dilakukan oleh para pelaku kejahatan.

Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Agung Budi Maryoto, mengimbau kepada warga DKI Jakarta agar lebih hati-hati dalam menjaga keselamatan diri dan orang lain.

"Kita mengkategorikan lokasi rawan itu dari beberapa sisi, di antaranya lokasi rawan kejahatan, lokasi rawan street crime, bentrok antar warga dan lainnya," ucapnya kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jum'at (20/7/2012).

Berikut adalah pemetaan beberapa lokasi rawan yang berada di wilayah hukum Polda Metro Jaya :

- Untuk lokasi rawan kriminalitas ada 47 lokasi : 

1. Polres Tangerang Kota ada 5 lokasi.
2. Polres Jakarta Barat 10 lokasi.
3. Polres Jakarta Selatan 5 lokasi. 
4. Polres Jakarta Pusat 6 lokasi. 
5. Polres Jakarta Timur 7 lokasi. 
6. Polres Jakarta Utara 8 lokasi. 

Untuk wilayah kota peyangga, antaranya : 

1. Depok Traffic Light (TL) Kolong Jembatan Universitas Indonesia (UI), 2. TL. Cimanggis/ Simpang, Depan Terminal Bus Depok Jalan Margonda.
3. Restro Bekasi Kota, TL Perlumnas I dan Resta Bekasi, TL Cikarang, dan TL Bantar Gebang.

- Untuk wilayah rawan Street Crime ada 71 lokasi :

1. Polres Jakarta Selatan 12 lokasi.
2. Polres Depok 7 lokasi.
3. Polres Bekasi 10 lokasi.
4. Polres Bekasi Kota 6 lokasi.
5. Polres Jakarta Timur 6 lokasi.
6. Polres Jakarta Utara 30 lokasi.

Lalu, beberapa lokasi rawan tawuran atau bentrok warga ada 71 lokasi diwilayah hukum Polda Metro Jaya. 

1. Polres Tangerang Kota 5 lokasi.
2. Polres Jakarta Barat 5 lokasi.
3. Polres Jakarta Selatan 20 lokasi.
4. Polres Depok 2 lokasi.
5. Polres Jakarta Pusat 8 lokasi.
6. Polres Bekasi 7 lokasi.
7. Polres Bekasi Kota 5 lokasi.
8. Polres Jakarta Timur 9 lokasi.
9. Polres Jakarta Utara 10 lokasi.

Dan beberapa lokasi rawan balap liar ada 50 lokasi. 

1. Wilayah Jakarta Barat ada 4 lokasi. 
2. Wilayah Tangerang Kota ada 16 lokasi. 
3. Wilayah Kabupaten Tangerang 3 lokasi. 
4. Wilayah Jakarta Selatan 2 lokasi.
5. Wilayah Jakarta Pusat 3 lokasi.
6. Wilayah Depok 7 lokasi.
7. Wilayah Jakarta Utara 5 lokasi.
8. Wilayah Jakarta Timur 3 lokasi.
9. Wilayah Bekasi Kota 6 lokasi.
10. Wilayah Bekasi Kabupaten ada 1 lokasi.

Perlu diketahui, 8.000 personel dari Polda Metro Jaya siap untuk mengamankan kota Jakarta selama bulan suci Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. 

Selain itu, ada juga gabungan dari Provos TNI, Satpol PP, Dinas Pemadam Kebakaran, Biddokes dan lainnya. Dari seluruh pasukan yang disiapkan yakni mencapai 8.645 personel. Di sisi lain, telah dibentuk juga posko dan pos PAM.

Awal Ramadan, Ditemukan 16 Kg Daging Sapi Tak Layak Konsumsi

Ilustrasi (Okezone)


WARTAINFO SEMARANG - Datangnya bulan suci Ramadan ini, masih saja dipergunakan sejumlah pedagang nakal untuk mencari keuntungan. Di Ungaran, Kabupaten Semarang petugas dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang bersama instansi terkait termasuk Polri, menemukan daging sapi yang tidak layak konsumsi di Pasar Karangjati, Bergas, Kabupaten Semarang.
 
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang Anang Dwinanta mengatakan, pihaknya telah mengamankan 16 kilogram daging sapi tidak layak konsumsi di pasar Bergas, saat dilaksanakan operasi gabungan bersama instansi terkait termasuk Polri.
 
"Kami sudah melakukan pengawasan ketat pada jalur distribusi daging sapi yang masuk ke kabupaten, tapi masih saja ada yang lolos. Pengawasan bahan pangan asal hewan dan peternakan seperti daging, telor, ikan sebenarnya sudah menjadi agenda rutin yang dilakukan oleh pihaknya. Hari ini juga daging tetelan yang tidak layak dikomsumsi sudah kami sita," katanya, saat melaksanakan operasi gabungan itu Jumat dini hari (20/7/2012).
 
Menurutnya peningkatan pada pengawasan jalur distribusi daging sapi itu dilakukan agar masyarakat atau konsumen memperoleh bahan pangan asal hewan yang layak konsumsi. "Kami harus menjamin apa yang dibeli masyarakat memang layak untuk di makan," ujar Anang.
 
Namun bagaimanapun, kata Anang, ketatnya pengawasan yang dilakukan petugas, tetap harus ada bantuan dari masyarakat. Bantuan dari masyarakat sangat diperlukan, mereka diminta untuk segera melaporkan bila menemukan adanya daging yang tidak layak konsumsi.
 
"Waspada tetap harus dilakukan masyarakat saat membeli daging sapi. Dengan tingginya kebutuhan akan daging sapi, besar kemungkinan perbuatan curang yang dilakukan oleh pedagang nakal muncul dilapangan. Kalau sudah begini peran masyarakat sangat diperlukan," himbau Anang kepada masyarakat.
 
"Ada kemungkinan daging telah diberi formalin agar seratnya bertahan lama. Pilih daging yang masih tampak merah dan tidak berair," tutup Anang. (ctr).

Hatta Rajasa Puasa Tidak Sekadar Menahan Lapar dan Dahaga

Hatta Rajasa. (Dok : Ist)


Wartainfo - Ibadah puasa Ramadan memiliki kedudukan tersendiri di sisi Allah SWT. Allah SWT akan memberikan pahala berlipat ganda sesuai dengan kualitas puasa yang dilakukan oleh seorang hamba. Semakin tinggi kualitas puasa hamba tersebut, maka semakin besar pula pahala yang ia dapatkan. Puasa dengan kualitas tinggi adalah puasa yang tidak sekadar menahan lapar dan dahaga. Rasulullah SAW bersabda, “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut, kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thabraniy)

Apa makna di balik ini semua? Mengapa orang tersebut tidak mendapatkan apa-apa dari amalan ibadah puasa kendati telah susah payah menahan lapar dan dahaga mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari?

Setiap Muslim yang sedang menunaikan ibadah puasa harus senantiasa mengingat bahwa ibadah puasa yang sedang ia jalani bukan sekadar untuk menahan lapar dan dahaga dari terbit fajar hingga terbenam matahari, tetapi harus pula menjaga lisan dan seluruh anggota badan lain dari segala yang dilarang Allah SWT. Namun, bukan berarti ketika tidak sedang menjalankan ibadah puasa kita boleh melakukan hal-hal yang dilarang Allah SWT.

Maksud dari hal ini adalah bahwa ancaman perbuatan maksiat itu lebih berat bila dilakukan pada saat menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan ini. Karena itu, ada tiga hal penting yang perlu kita perhatikan saat menjalankan ibadah puasa Ramadan agar memperoleh balasan dan keutamaan-keutamaan sebagaimana janji Allah SWT.

Pertama, setiap Muslim harus membangun ibadah puasa di atas iman kepada Allah SWT dengan semata-mata hanya untuk mengharapkan ridha-Nya, bukan karena ingin dipuji atau sekadar ikut-ikutan orang lain. Jika puasa kita jalani dengan ikhlas insya Allah kita akan mendapatkan pahala, dan terlebih dapat meraih tujuan utama dari puasa, yaitu meningkatnya ketakwaan kepada Allah. Namun, jika puasa kita tidak ikhlas dan hanya untuk tujuan-tujuan duniawi semata, maka yang kita dapat hanya rasa lapar dan dahaga saja. Mengenai hal ini Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niat, dan bagi setiap orang akan mendapatkan apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kedua, menjaga anggota badan dari hal-hal yang diharamkan Allah SWT, seperti menjaga lisannya dari dusta, ghibah, gosip, dan lain-lain. Rasulullah Saw bersabda mengenai hal ini, “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta, maka Allah SWT tidak peduli dia meninggalkan makan dan minum.” (HR. Bukhari)

Ketiga, bersabar untuk menahan diri dan tidak membalas segala bentuk ejekan dan hinaan yang ditujukan kepadanya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Puasa adalah tameng, maka apabila salah seorang dari kalian sedang berpuasa janganlah dia berkata kotor dan janganlah bertengkar dengan mengangkat suara. Jika dia dicela dan disakiti maka katakanlah saya sedang berpuasa.” (HR. Muslim)

Dari tiga uraian di atas kita dapat memetik hikmah bahwa sesungguhnya puasa itu merupakan wahana pelatihan bagi kita kaum Muslim agar terbiasa taat kepada Allah SWT dan memiliki akhlak mulia dalam diri. Puasa itu ibarat sebuah pakaian bagi kita. Jika kita selaku pengguna pakaian menjaganya dari noda dan kotoran, maka tentu pakaian tersebut akan memperindah penampilan kita. Demikian pula ibadah puasa, kita tidak akan mendapatkan faedah apa-apa dari ibadah puasa yang kita jalani apabila kita tidak mampu menjaga diri dari hal-hal yang dapat mengurangi atau menghilangkan pahala puasa.

Harus diakui bahwa masih banyak di antara kita yang terjebak pada rutinitas ibadah puasa semata. Puasa tidak lain sekadar menahan lapar dan dahaga dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Selebihnya, tetap bersikap merugikan orang lain, bermalas-malasan, dan tindakan-tindakan lain yang hanya memuaskan hawa nafsu pribadi. Untuk itu, saya ingin mengajak kita semua untuk menjadikan ibadah puasa Ramadhan tahun ini sebagai momentum untuk mengubah pola pikir (mindset) tersebut. Jangan biarkan diri kita terjebak dalam kesenangan sesaat.

Hatta Rajasa
Menko Perekonomian RI
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN)

"Aneh, Presiden Kok Minta Menteri Mundur"

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono


JAKARTA- Warta Info : Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang meminta para menterinya yang sibuk dengan urusan politik untuk mengundurkan diri dari Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II menuai kritik.

Aktivis Petisi 28, Haris Rusli Moti mengatakan, pernyataan presiden tersebut sungguh aneh. “Presiden SBY itu Lebay,” katanya kepada okezone, Sabtu (21/7/2012).

Kata Haris, presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan seharusnya tak perlu meminta menteri untuk mundur, karena presiden memiliki hak prerogatif. “Kalau menteri tak bisa mengurus dan menjalankan pemerintahan, sebagai Presiden seharusnya tak perlu meminta mundur, tapi pecat saja menterinya, ” kata Haris.

Pernyataan presiden itu, kata Haris, menunjukkan bahwa presiden tak tahu kewenangannya. “SBY tak paham dengan keadaan di sekitarnya, aneh presiden kok minta menteri mundur,” ujarnya.

Selain itu, Haris mengatakan, bila tujuan SBY melontarkan pernyataan tersebut adalah untuk mengkritik partai politik, seharusnya SBY dululah yang lebih dahulu mundur dari jabatannya sebagai presiden. “SBY itu kan juga ketua Dewan Pembina Partai, dia juga menjadi bagian dari partai politik, kalau mau memberi contoh sebaiknya dia yang berhenti dulu baru menyerukan menterinya yang sibuk di partai juga mundur,” kata Haris.

Dikatakan Haris, SBY tidak memliki keberanian untuk memecat para pembantunya, apalagi menteri-menteri yang menjabat sebagai ketua umum Partai Politik. Seperti diketahui ada tiga menteri yang menjabat sebagai ketua umum partai politik, yakni Menteri koordinator bidang perekonomian Hatta Radjasa (Ketua Umum PAN), Menteri Agama Suryadharma Ali (Ketua Umum PPP), dan Menakertrans Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB).

“SBY itu terlihat takut, karena memang selama ini SBY bukan seorang pemimpin, seharusnya tugas pemimpin itu memutuskan sesuatu, tapi ini kok hanya melontarkan pernyataan,” katanya.

Seperti diberitakan,  SBY menyerukan kepada menterinya yang sibuk mengurus partai untuk segera mundur. "Mari bersama-sama dan seperti dulu tahun 2008. Bagi saudara yang memang tidak bisa membagi waktu dan harus menyukseskan tugas politik, parpol manapun, saya persilakan baik-baik untuk mengundurkan diri," tegas Presiden dalam sambutanya di sidang kabinet, Kamis 19 Juli 2012.

Jika ada menteri yang datang kepadanya dengan alasan ingin fokus di partai politik, SBY tak dapat menghalangi. "Jadi kalau memang, Pak SBY saya tidak bisa bagi tugas begini, dan saya punya tanggungjawab dan bagaimana kalau saya tidak tugas di pemerintahan agar saya bisa tugas di politik. Kalau itu memang pilihan dan tujuannya jelas, saya tidak bsia halang-halangi, tidak bisa," tuturnya.
(ugo)

PUASA RAMADHAN 1433 H: Arab Saudi Puasa Jum'at 20 Juli, RI Puasa > Sabtu 21 Juli

JAKARTA: Komite ulama kerajaan Arab Saudi, sudah menetapkan 1 Ramadan
1433 Hijriyah, bertepatan dengan kalendar masehi, Jumat (20/7/2012) besok.

Sejumlah negara Islam, dan di Eropa, Amerika, Afrika, dan beberapa
negara di Asia, juga merujuk ketetapan kerajaan Arab Saudi.

Anggota Dewan Ulama Senior Kerajaan Arab Saudi, Sheikh Abdullah
Al-Manie, seperti dilansir Arab News dan kantor berita Arab Saudi
(Saudi Press Agency) mengumumkan, awal puasa atau waktu menahan
(imaskiyah) serentak dimulai hari Jumat (20/7/2012).
Selain awal Ramadan, seperti tahun-tahun sebelumnya, ulama kerajaan
juga melansir 1 Syawal 1433 (Idul Fitri), jatuh pada Sabtu 18 Agustus
2012, dan Idul Adha 26 Oktober 2012.

Pejabat senior Kerajaan Arab Saudi mengumumkan bulan puasa Ramadhan
tahun ini akan dimulai pada Jumat 20 Juli 2012 dan Idul Fitri hari
Ahad 19 Agustus 2012, seperti dikutip dari VOA-Islam.

Sementara itu, pemerintah Indonesia menetapkan masuknya bulan Ramadhan
1433 H jatuh pada pada Sabtu (21/7/2012). Adanya beberapa saksi yang
melihat hilal di lokasi ru'yatul hilal di Cakung, Jakarta Timur seolah
tak dianggap oleh pemerintah.

"Hilal tidak bisa dilihat oleh karenanya 1 Ramadhan 1433 Hijriah jatuh
pada hari Sabtu, 21 Juli 2012 Masehi," kata Menteri Agama Suryadharma
Ali pada Sidang Isbat yang digelar di Kementerian Agama, Kamis
(19/7/2012) malam.(api)

Bukan pertama kali umat Islam di Indonesia dan pemerintah berbeda pendapat

Bukan pertama kali umat Islam di Indonesia dan pemerintah berbeda
pendapat dalam penentuan hilal. Baik untuk 1 Ramadan, 1 Syawal atau
Idul Fitri serta 1 Dzulhijjah sebagai acuan idul adha pada tanggal 10
Dzulhijjah. Kondisi ini kerap terjadi karena perbedaan sudut pandang,
penafsiran ataupun metode yang digunakan.

Penentuan awal dan akhir Ramadhan biasanya menggunakan 2 metode, yaitu
RUKYATUL HILAL dan HISAB. Rukyatul Hilal merupakan penampakan secara
fisik bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat setelah terjadinya
konjungsi di arah barat sesaat sebelum matahari terbenam pada hari
ke-29 menurut kalender Hijriah.

Pengamatan hilal bukanlah hal sepele, Pemerintah menempatkan petugas
di beberapa tempat di Indonesia, serta melibatkan ratusan orang
terlibat dalam kegiatan ini. Namun di sisi lain, pemerintah juga
menetapkan standar yang dikenal dengan Metode "Imkanur Rukyat 2
derajat" yaitu penampakan hilal akan diakui jika secara hisab berada
diatas 2 derajat.

Dengan adanya ketentuan ini, jika ketinggian hilal berdasarkan hisab
dibawah 2 derajat maka hasil rukyat tidak akan diakui atau DITOLAK.
Seperti halnya penentuan 1 Syawal 1432H – tahun 2011. Saat itu di
Cakung 3 orang bersaksi telah melihat hilal di depan KH Maulana Kamal
Yusuf, salah satu ulama besar di Jakarta.

Sayangnya karena berdasarkan hisab ketinggian hilal dibawah 2 derajat,
maka pengamatan dan pengakuan tersebut ditolak oleh Pemerintah. Bahkan
petugas dari Pengadilan Agama Jakarta Timur yang berada di lokasi saat
itu enggan mengambil sumpah mereka serta meninggalkan tempat rukyat,
sehingga akhirnya Kiai Kamal yang mengambil harus sumpah ketiga saksi
tersebut.

***

Untuk tahun 2012, posisi hilal 1433 H masih dibawah 2 derajat. Seperti
pemantauan di Pos Observasi Bulan Bukit Bela-belu Parangkusumo yang
menyatakan tinggi Hilal saat Matahari terbenam 1°40' atau 1,7° di atas
ufuk mar'i kiri-atas Matahari atau dengan kata lain Hilal masih di
bawah 2 derajat.

JAKARTA: Penenatapan awal Ramadhan dua organisasi massa Islam
terbesar di Indonesia; Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU),
sepertinya akan berbeda.

Muhammadiyah sedari awal sudah menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1433 H
jatuh pada hari Jumat 20 Juli 2012. Sementara NU memperkirakan awal
Ramadhan jatuh pada Sabtu 21 Juli 2012).


Berikut ini pandangan kedua ormas Islam terbesar di Indonesia ini.

NAHDLATUL ULAMA

"NU telah memprediksi awal Ramadhan, namun bukan berarti NU telah
menetapkan tanggal itu. Ini penting disampaikan," kata Ketua Lajnah
Falakiyah PBNU KH A Ghazalie Masroeri di Jakarta, Rabu 18 Juli 2012
seperti ditulis Antara.

Prediksi bahwa 1 Ramadhan 1433 H jatuh pada Sabtu 21 Juli 2012
tersebut juga tertuang dalam Almanak PBNU yang diterbitkan Lajnah
Falakiyah.

Kiai Ghazalie mengatakan, prediksi tersebut diambil berdasarkan
perhitungan menggunakan metode ilmu hisab yang paling modern. "NU
menggunakan hisab yang tahkiki, tadzkiki, ashri," kata Kiai Ghazalie.

Berdasarkan hisab modern, posisi hilal pada saat dilakukan rukyatul
hilal pada Kamis (19/7) mendatang atau 29 Sya`ban 1433 H baru berada
pada ketinggian 1 derajat 38 menit di atas ufuk. Maka hilal dinyatakan
belum "imkanur rukyat" atau belum bisa dilihat sehingga tidak mungkin
dapat dirukyat.

Menurut Kiai Ghazalie, negara-negara yang tergabung dalam MABIM
(Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam) menetapkan 2
derajat sebagai batas minimal visibilitas pengamatan. "Itu pun oleh
pakar astronomi masih mau dinaikkan menjadi 4 derajat," katanya.

Secara astronomis, lanjutnya, hilal (bulan sabit) tidak mungkin bisa
diamati jika masih berada di bawah batas visibilitas pengamatan.
Dengan demikian almanak PBNU menggenapkan bulan Syaban menjadi 30 hari
berdasarkan kaidah istikmal.

Meski demikian, Lajnah Falakiyah tetap akan melakukan rukyatul hilal
di beberapa titik di Indonesia karena untuk penentuan awal Ramadhan
1433 H NU tetap mengambil keputusan berdasarkan hasil rukyat.
"Prediksi atau hisab hanya memandu kita untuk melaksanakan observasi
atau rukyatul hilal," kata Kiai Ghazalie.

Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama juga mengimbau warga NU untuk
menunggu hasil rukyatul hilal yang akan diselenggarakan Kamis (19 Juli
) sore.

MUHAMMADIYAH:

Dalam Tanwir Muhammadiyah di Bandung beberapa waktu lalu, Muhammadiyah
telah mengeluarkan Maklumat dengan nomor : 01/MLM/I.0/E/2012 tentang
penetapan Ramadhan, Syawwal, dan Dzulhijjah 1433 Hijriyah, serta
imbauan menyambut Ramadhan 1433H.

Dengan Maklumat yang ditandatangani Ketua Umum Pimpinan Pusat
Muhammadiyah Din Syamsuddin, dan juga sekretaris umum PP Muhammadiyah
Agung Danarto, Muhammadiyah secara resmi telah menetapkan awal puasa,
Idul Fitri, dan juga Idul Adha 1433 Hijriyah.

Dien Syamsuddin dalam berbagai kesempatan menyatakan bahwa awal
Ramadhan tahun ini jatuh pada Jumat 20 Juli 2012.

Menurut ketua majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Syamsul Anwar,
penentuan awal bulan Ramadhan, Syawwal dan Dzulhijjah ini sebenarnya
sudah dapat ditentukan jauh-jauh hari, seperti dalam kalender Masehi.

"Sistem penanggalan yang baik adalah suatu sistem kalender yang dapat
memberikan penjadwalan waktu yang akurat dan pasti jauh ke depan
sehingga bisa dipedomani jauh-jauh hari sebelumnya," jelasnya, Kamis
(28 Juni 2012.

Sebelumnya ketua umum PP Muhammadiyah juga telah menegaskan bahwa
Muhammadiyah tetap dengan metodenya menggunakan ilmu esakta, yaitu
astronomi, untuk menetapkan awal puasa Ramadhan dan Idul Fitri.
ART